Rabu, 22 April 2009

ingin ku peluk mimpi itu

Aku punya mimpi
Tapi... aku tak berani
Namun wajah tua ayahku
Dan raut sendu ibuku
Menyesakkan nyawaku yang kian perlahan
Betapa ayahku sudah sekian lama menderita
betapa ibuku selalu saja berduka.
Dua puluh satu tahun usiaku
Menyaksikan segala keperitan ayah dan ibu
Membuat aku menginsafi diri.
Aku harus jadi berani
Akan ku peluk mimpi itu
Biar bibir ayahku tersenyum bahagia
Biar roman ibuku bertukar ceria
Kan ku pastikan bahagia itu milik mereka
Hingga ke syurga loka.




keperitan hidup menginsafkan aku makhluk-makhluk bumi agar sentiasa bersyukur dan taat pada yang Maha Esa. supaya nantinya aku akan menjadi lebih gagah jiwanya dan air mata itu takkan ada lagi...

5 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

tabah. peluk!

Tanpa Nama berkata...

semoga berjaya idora:)

ratnakesuma berkata...

>>coffeeholic<<

yup. aku akan peluk!!!!

ratnakesuma berkata...

>>zurina omar<<

trimas....

Zura Firdaus B. Japri berkata...

aku punya hidup
yang keperitannya membangga
bila saat rangkulanku tambah erat
ia perlahan meronta keciciran
hingga sampai saatnya : kini
langsung ku tidak ambil peduli